Jumat, 14 Oktober 2011

Cinta Dalam Diam

Bila belum bersedia melangkah lebih jauh dengan seseorang, cukup cintai ia dalam diam ...
Karena diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya ...
Kau ingin memuliakan dia, dengan tidak mengajaknya menjalin hubungan yang terlarang,
Kau tak mau merosak kesucian dan penjagaan hat

Mencintaimu Dalam Diam

mencintaimu dalam diam..itu lebih baik bagi perasaanku. mencintaimu dalam diam,itu dikarenakan aku ingin memuliakanmu.dan jika memang cinta dalam diam itu tak memiliki kesempatan untuk berbicara didunia nyata, biarkan menjadi memori tersendiri disudut hati ini.dan jika kamu memang bukan milikku.Aku yakin Allah akan menghapus cinta dalam diamku padamu, dengan cara memberikan rasa yang lebih indah pada orang yang tepat...


desmav3.wordpress.com

Apa Itu Bahagia? pertanyaan bodoh ketika datangnya kesedihan

mengapa orang -orang selalu mendoakan saya agar saya bahagia....?
seperti apakah bahagia yang mereka maksudkan....?
mengapa saat aku menangis sedih mereka menatapku sedih...?
mengapa tangisanku dianggap bukanlah sebuah kebahagiaan...?
mengapa tingkah manusia begitu aneh....?

mengapa...?
jawablah saya...
karena yang saya tau bahagia itu adalah titik-titik air mata....


kamar sunyi, 2011

Rabu, 12 Oktober 2011

azzamku azzammu


sekarang aku telah boleh memasuki relung dadamu

mendayung sampan di atas aliran darahmu yang merah

biarkan aku mencapai ruangan terdalam di hatimu

menghiasinya, lalu aku tidur di dalamnya


jangan sekali-kali kau biarkan orang lain

menyelinap melewati celah-celah rahasia kita

karena kau telah berjanji padaku, robbku,orang tuaku

dan malaikat pun telah mencatatnya pada lembaran langit


mari kita bangun istana megah pada halaman jiwa kita

istana yang kuat, kokoh

tiang-tiangnya harus melebihi kekuatan baja

itulah ketaqwaan...


jika aku lemah, kuatkan aku dengan kata-kata lembutmu

ingatkan aku melalui keindahan firmanNYA

lalu dekaplah aku karena kecintaanMU pada Tuhanmu


terima kasih, karena kau hadir menumbuhkan pohon-pohon iman

di hatiku


kamar sunyi, 2011
(ulfa yassirli)

Rebah Di sisi Tuhan

pagi telah kutinggalkan

siang telah kucampakkan

aku berlari menjauh bersama angin

mengepak sayap di awang-awang

aku terbang

menembus batas waktu


malam telah menanti

kupeluk bingkai malam

aku merebah dipundaknya

"malam, maukah kau temani aku bertemu menghadapNYA"

malam mengangguk


dia hidupkan kesunyian

dia pasangkan tangga-tangga kecil ke badan langit

hingga jalan-jalan kedamaian membentang

lalu aku naiki tangga kecil itu perlahan

perlahan...

perlahan...

perlahan...

hingga aku rebah di sisi tuhan..


kamar sunyi, 2011
(ulfa yassirli)

Dendang Syair Jalanan


Dendang syair berdendang.

Antara pedih, luka, tawa-tawa kecil.

pengusir duka yang menari di sekitaran.

Dendanglah, syair berdendang

kami terbenam dalam air mata darah.

kami berteriak, kami memekik.

Kami terpasung dalam tekanan angka-angka.

Kau para penguasa,

betapa sesimpuhsesimpuh kaki

berjejer di badan jalan.

Teriakan lapar

untuk telinga yang berpura-pura tuli



padang, 2011

من انا...؟؟




عرفتم من انا؟
اريد أسأل من أكون أنا ؟
أنا أسم بلا لقب ، أنا جسد بلا روح
عمري بالحزن والدموع والأوهام
أنا الذي أبكي في طول اليل

من انا؟
يموتُ نفسي في اليوم آلاف المرات
لأن الذنوبي كثير

من انا؟
أنا الأسى ، أنا الدمع ، أنا مــلـــك الحزن لا بل روح الحزن
أنا الذي تحمله القلم

أنا الذي ابكى الكلمات ، أنا الغريق في بحر الأحزان

أنا صاحب القلم المجروح ، وأنا رفيق الليل الموحش

لا تسألوني من أنا ؟؟

forum.al-wlid.com

H.U.T.A.N.G


Hutang. Pernahkah anda berhutang? Hmm, Saya rasa semua manusia tidak pernah lepas dari berhutang. Agak secuil pun manusia pernah mempunyai hutang. Bukankah begitu?

Apakah itu huta

Senin, 10 Oktober 2011

apakah makna kesendirian itu, teman??




Suatu ketika seekor kelinci manis bertanya kepada dua orang temannya, “ menurutmu, apakah arti dari kesendirian?”

menanti musim semi

Berguguranlah,
Seperti bergugurnya dedaunan
Jikalau telah datang pula masanya.
Sekali-sekali tidak!
Tak kubiarkan hati menyimpan rasa
yang tlah kering lalu membusuk.
beriringan dengan bergantinya waktu dan masa
Mencipta perih. berujung tangis
Campakkanlah
seraya kutunggu musim semi datang, indah menyapa

padang, 2010

merindukan air mata


Ada sebentuk kegelisahan yang timbul saat ini..
Kegelisahan yang mungkin bisa dibilang tak wajar..

Beberapa bulan terakhir hidup ini mulai berubah.. Tantangan, cobaan serta ujian hidup telah menempaku menjadi sosok yang terlalu tegar.. Buktinya, Tak ada lagi tangisan, tak ada lagi airmata yg keluar karena sesuatu tak berarti.. Aku bersyukur..

Tapi, kian hari mengapa hidup ini terasa hambar? Tanpa tangis dan air mata, aku bukanlah diriku lagi..
Tiada lagi sikap sensitif yang menjadi ciri khas penanda pribadiku..

Siapa aku sekarang?

Oh god.. Aku ingin seperti dulu.. Aku rindu air mataku..
jika kesalahan dan dosa menjadi penghalang hadirnya air mata ini, maka ampunilah dosaku ya Robbi...

pertemuan


Pagi-pagi sekali aku berangkat menuju Masjid Taqwa pasar raya Padang, di sana aku dan ibu berjanji untuk bertemu..



Hari itu kami

Rabu, 05 Oktober 2011

UJIAN KESABARAN OLEH SEBATANG LENGKUAS




Tadi pagi amak (nenek) memintaku untuk membuatkannya gulai ijo cabe rawit ikan mas. Amak yang sedang terbaring di tempat tidur, sudah berkali-kali memanggilku dari kamarnya, agar aku segera membuatkan gulai yang merupakan salah satu menu favorit keluarga. Aku yang saat itu tengah sibuk menatap layar komputer tak kuasa menolak permintaan amak yang memang saat ini sedang sakit. maka bersegeralah aku pergi untuk mengukur kelapa dan juga mempersiapkan segala macam rempah-rempahnya mulai dari kunyit, serai, jahe, bawang merah, bawang putih, cabe rawit, asam kandis, dan ruku-ruku.

Untuk jahe, kunyit, bawang putih, bawang merah, semuannya digiling. Tapi, kurasa ada satu rempah yang ketinggalan. Setelah kuingat, barulah aku sadar bahwa aku telah melupakan lengkuas. Aku ingat kata amak,, bahwa lengkuas akan membuat gulai semakin enak dan wangi.

Kuperiksa kotak tempat rempah, namun tak satupun lengkuas yang dapat kutemukan. Kemudian aku berlari menuju amak.

“ mak, lengkuas habis”

“ carilah di parak, di tepi pagar samping rumah”

Ya ampun, sampai sekarang aku tak tau sama sekali bentuk dan wujud dari batang lengkuas. Yang aku tau lengkuas itu termasuk tanaman umbi akar sama seperti jehe dan kunyit.

“mak, pa tidak tau bentuk lengkuas itu seperti apa? “

“ ah, cari saja, kalau ada seperti bau lengkuas, berarti itulah dia.”

“ baiklah mak, akan pa temukan lengkuas itu. pa ambil pisau dulu”

“ eit, tunggu pa. jangan pakai pisau. pakai ladiang. Lengkuas itu keras”

Secepat kilat, aku berlari pula ke samping rumah. Aku masih dilanda bingung. Di antara banyak tumbuhan di parak, manakah dia batang lengkuas. Dua mataku sibuk mencari-cari ke sekeliling parak. Hingga akhirnya mataku tertumbuk pada setumpuk batang berdaun panjang. Ah, mungkin ini dia. Segera kucabut. Kuambil umbinya. Lalu kudekatkan ke hidungku untuk mendeteksi baunya. Kupikir sepertinya memang ini bau lengkuas. Tapi, kok umbinya agak beda ya. Ah, tidak apa-apalah yang penting dia kan lengkuas.

Aku membawakannya kepada amak, dengan wajah yang penuh puas aku berkata pada amak.
“ ini mak, cobalah amak liat dulu. Betul kan ini lengkuas?”

“ upa.. upa.. ini bukan lengkuas”

“ tapi baunya kan sama tu mak”

“ tidak, bukan ini, coba cari lagi”

Untuk kali pertama kesabaranku di uji. Aku tidak habis pikir. Kenapa umbi-umbian di samping rumah hampir sama saja baunya. Benar-benar aneh. Dengan gontai kucoba melanjutkan pencarian. Kutelusuri tepian pagar yang mencari pembatas parak dengan bandar kecil di samping rumah. Kutemukan satu koloni tumbuhan umbi, dengan ciri-ciri daun memanjang. Kupegang batangnya, waw keras sekali. Kucoba mencabut batang itu, wah kian keras. Benar, tidak salah lagi, ini memang lengkuas. Aku ingat betul, ketika aku menggiling lengkuas, pasti membutuhkan tenaga ekstra karena lengkuas itu keras. Untuk menggilingnya saja aku harus memotongnya tipis-tipis biar mudah digiling.

Kukali tanah dengan ladiang, kukali terus. Tapi sayang, umbinya tak juga kelihatan. Aku masih mau berusaha, kukali lagi. Eh, batangnya copot. Aku jadi kehilangan pegangan. Kukaiskan tanganku ke tanah tempat umbi itu berada. Tapi sama sekali belum terasa umbinya. Aku makin bosan. Memangnya sejauh apa umbi lengkuas itu bersembunyi di dalam tanah. Aku benar heran.

Akhirnya, kutinggalkan batang lengkuas itu dengan penuh kesal. Biarlah, aku yakin tanpa lengkuas pun gulaiku akan tetap terasa enak. Esok, aku akan mengalahkan lengkuas-lengkuas itu. akan kucabuti dia dan aku ambil umbinya .
hmm.. Lucu juga ya, kesabaranku di uji oleh sebatang lengkuas..

* * *pariaman 2011

MENCARI KEBENARAN



Hidup adalah sebuah proses. Kata-kata itulah yang selalu mendeng