Minggu, 03 Maret 2013

Surat Cinta Untuk Sahabatku (Delita Sari dan Miftah Chairani)



Aku akan merindukan saat seperti ini lagi sahabatku, bersamamu, di sampingku, sudah cukup membuatku damai selama ini. aku takut tak lagi bisa menemukan teman seperti kalian lagi di luaran sana. Yang bisa memahami sebaik kalian, yang bisa membuatku tertawa lepas seperti saat bersama kalian.
Kalian tau, diriku begitu rumit. Dan selama ini hanya kalianlah yang sanggup, yang kuat menghadapi manusia sepertiku. Kecerewetanku, kecuekanku, keegoisanku, serta segala kesensitifanku. Kalian hebat. Kalian sungguh hebat.

Kita tidak tau kemana waktu akan membawa kita setelah ini, yang jelas kita sudah punya jalan masing-masing. Apa ini yang disebut dewasa? ah, aku masih belum bisa mempercaya bahwa kita telah dewasa. Karena apa? Karena itu berarti kita akan terpisah jarak yang jauh.

Selama ini media sudah cukup membantu menghubungkan kita, dan rasa cinta pertalian ukhuwah kita pun tak henti memperhubungkan hati kita. Tapi bagiku, arti kalian di sisiku tak kalah berarti. Sangat berarti. Kita tidak pernah punya sekat. Meski seringkali juga pertengkaran kecil menyelip di antara persahabatan kita.

Melihat kalian tidur malam ini, membuatku sedih. Mungkin saat ini kita dapat berkumpul bersama. Tidak tau entah kapan lagi kita akan bisa seperti ini lagi. T.T Maafkan aku sahabatku. Aku yang tak perah memahami. Aku yang jarang perhatian. Aku si penyebab rusuh.

Untuk idel, I always loving you beib… always. Pa akan selalu rindu dengan keceriaan idel. Pa akan merindukan segala lelucuan yang idel ciptakan. Begitu sulit berpisah dengan idel. Pa tau idel banyak sedih karena pa, tapi idel tetap sabar. Pa tau idel selalu sabar untuk itu. Maafkan pa.

Untuk atha, I always loving you, beib... always. Pa akan selalu rindu dengan kegokilan dan kenarsisan atha. Pa akan merindukan semua itu. Kapan kita bertemu lagi tha? Entahlah. Maafkan atas kecuekan pa selama ini. Masalah sms-sms itu. Dan semuanya.

Sahabatku…. Pa percaya kita bertiga akan menjadi perempuan sukses. Mimpi-mimpi kita akan tercapai. Dan kita, pasti akan bahagia. Pa tunggu cerita kalian nanti ya..
Pa sayang atha dan idel…. [ ^.^] [^.^] [^.^]
Ttd , Sahabatmu..

Curhat-Curhat Asyik


Pada satu sisi, kehidupan asrama memunculkan semangat spiritual yang baru bagi pa, serta telah berhasil memberikan pa kesempatan untuk menikmati satu naluri yang real sebagai pendidik. Tapi entah mengapa, masih saja ada perasaan tak puas. Pa merasa ada bagian-bagian jiwa pa yang masih terpenjara.

Langit tau itu. Alam bebas adalah kemerdekaan pa. Tempat pa bermimpi. Tempat di mana pa merasa tanpa kekang. Tempat pa mengumpulkan pelajaran, tempat pa menerima kiriman mutiara tak terduga dari Tuhan. Semua deh pokoknya.

Pa paling dak bisa diam. Kalau hari pa kosong dari sebuah pekerjaan, pa pasti ingin keluar, jalan kemana aja. Ke rumah temen, ke toko buku, dan lain-lain. 

Kalau di sini? 

Gerak pa begitu terbatas. Yang dilihat dan yang dihadapi cuma itu itu saja. Bahkan untuk izin keluar satu kali seminggu buat pengajian aja, kok rasanya ga enaaak banget. Soalnya, selalu ditanya-tanya. Si itu kemana? Mau ngapain? Kok belum balik? Huft. Pembina kan juga butuh belajar.

Terbayang kan, apa dan bagaimana yang pa rasakan?

Tapi, oke, oke. Pa terima deh. Inilah profesi.
.