pergilah ke dunia baru! di mana tak seorang pun dapat membaca matamu dan mereka isi hatimu. di sini terlalu menyakitkan bukan? terlalu sering aku melihatmu menangis. merah, kuning, jingga sudah terlanjur melapuh disengai mentari siang yang tengik.tak perlu kau bertahan dengan kata hatimu yang telah dipengaruhi gulita. lupakan saja aku beserta ingatan tentang perjalanan sepasang jarum jam yang telah mengurai lara-lara di hatimu.
# prasangka, temali putus #
semenjak pertarungan kau agungkan, aku sudah tau, kau labuhkan sebuah isyarat teruntuk jiwajiwa yang sedang redup. tangan mereka berusaha menggapai langit, namun tak sampai. hanyalah setitik, setitik, setitik harapan yang sesekali mengerlip di sela gundah yang meresah, itu.
#prasangka, dalam bingkai#
oh tuhan, ini benarkah sebuah takdir? hingga detik ini hatiku, dengan susah payah, masih membingkai harapan-harapan yang sudah Kau perjanjikan.
tangisan ini masih punya arti, Tuhan. demikian ia memberitahukan apa saja yang ada dalam perbaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar