Ternyata besarnya jumlah usia belum bisa memvalidasi kedewasaan diri seutuhnya
Dan ternyata, lamanya kebersamaan belum tentu membuat aku mampu menyelami dirimu hingga dasar terdalam
Sejujurnya, aku masih belajar, meskipun dengan olah pikir yang bagai anak ingusan
Aku tak lagi heran mengapa cintaku tak mampu menembus hatimu
Bukan karena cinta yang pura-pura, tapi aku yang salah cara
Seperti katamu, aku terlambat.
Terlambat mengenalmu,
Meskipun kita berdua telah melakoni ribuan episod kebersamaan
Yang pada kenyataannya,
Hadirku hanya sebatas di pekarangan,
Aku terhalang untuk masuk ke rumah yang tlah lama pintunya kau buka
Dan kisah ini akan terus berjalan
aku akan terus belajar mencintaimu
Dengan cinta yang dapat kau rasakan manisnya
Maaf, jika penggalan cerita di masa lalu telah banyak melukaimu
Mengurai air mata yang harusnya tak perlu kau urai di depanku
Maaf karena egoku membuatmu tak punya celah untuk menunjukkan kuasa
Maaf jika aku gagal memaknai isyarat apapun yang berusaha kau tunjukkan
Maaf, Untuk semuanya
Tapi, aku takkan pernah berjanji
Biarkan aku sendiri, dengan diriku, dalam upayaku
Untuk mencintaimu, yang diterima hatimu, dengan cara yang kumampu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar