Sabtu, 28 Januari 2012

BACAAN AL-QURAN KETIKA FUTUR

Sebagai muslimah yang biasa-biasa saja,ana pun tak luput dari terjangan masa futur. Bahkan keserinngan, hehe.
Ana punya cerita nih wat. Sebenarnya cerita pribadi
, namun demi kebaikan ana tak sungkan untuk menuliskannya di blog ini. Dengan harapan kita semua-akhawati fillah- menyadari, bahwa futur itu menyebalkan dan harus ditumpaskan.

Beginilah ceriteranya..


hmmm, apa ya? Hmm..

kok jadi lupa gini. hmm...

hmmm...

CLING! aha,

begini ceritanya...

Disuatu senja yang hening, selesai menunaikan sholat fardhu maghrib, ana memaksa diri bangkit berdiri dari sajadah panjang untuk mengambil mushhaf al-Quran. Niatnya tentu saja untuk baca Al-Quran. Namun, dibalik itu semua sebenarnya pada saat itu ada perasaan kurang ikhlas ketika tangan ana mengulur memegang kitab suci. Ana merasa ada sesuatu yang meyesak di dalam hati. entah apa pula itu, tapi yang jelas begitu berat rasanya ketika hendak membaca kitab suci ini. namun, ana berusaha menguatkan hati untuk membacanya. selain sudah menjadi kebiasaan, ana juga merasa ini adalah kewajiban yang harus dipenuhi.

Setelah itu, mulailah mulut ini mengucapkan kata per kata pada rangkaian huruf-huruf hijaiyah yang ada di dalam Al-Quran. Mulanya lancar-lancar saja. Tapi setelah dibaca beberapa ayat, ana mendapati banyak sekali bacaan yang salah. beberapa kali mulut ini salah ucap, sehingga ana mengulangi bacaan itu kembali. Dan parahnya, pernah kesalahan itu berulang-ulang pada ayat yang sama. Ketika ana ulang untuk memperbaiki, namun salah lagi. ana ulangi lagi, eh malah salah lagi. Ya Robb... ada apa ini.

Sudah beberapa kali ana mengalami hal ini. Jika ana futur, sudah pasti bacaan al-quran ana tak lancar. buaanyak sekali kesalahan. padahal mata sudah jelas melihat apa yang hendak dibaca, mulut pun sudah bersiap untuk melafalkannya. tapi tetap saja, kesalahan itu terjadi.

jika keimanan normal, ana atau kita semua sanggup mengaji satu setengah juz dalam sekali membaca Al-Quran. target bacaan satu juz bahkan dua juz sehari dapat tercapai dnegan mudah. seperti lirik lagu JV " semakin dibaca semakin menarik" hingga merasa enggan untuk menghentikannya. namun sebaliknya, jika keimanan sedang labil, dua tiga halaman pun terasa sangat berat. na'idzubillah tsumma na'udzubillah..

Bagi ana ini musibah wat. sehabis baca Quran tak sedikit pun ketenangan yang ana dapat. hati makin morat marit.

Serasa mau menangis sejadi-jadinya. Tapi ya itu tadi, karena bacaan yang tak nikmat, hati tetap keras, dan tangisan pun jadi susah keluar. parah.

Oleh sebab itu wat, jangan terlena dengan yang namanya futur. Jangan biarkan dia berlama-lama menghinggapi diri kita.

jika Antunna tersadar, maka cepat-cepatlah ambil sikap sigap. mau ke majlis ilmu kek, atau jaulah ke rumah saudari kek, atau mungkin merenung sehabis tahajud malam.

Istighfar yang banyak... mohon ampunan serta petunjuk dari Allah...
Astaghfirullahal 'azhim.... Astaghfirullahal 'azhim..... Astaghfirullahal 'azhim...
Semoga kita semua terhindar dari kefuturan yang dapat membinasakan keimanan kita...


for me and all of my sister .... ****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar