Kamis, 11 Oktober 2012

Sebuah Rasa

Belakangan, saya jadi kebanyakan curhat nih. Tapi tak masalahlah ya sobat pembaca semua. Maklumlah, hari-hari belakangan saya harus menangani banyak hal yang sebenarnya adalah “pengalaman pertama.” (bagi saya)

Gini sobat, beberapa hari terakhir santri saya banyak yang sakit. Satu persatu suhu tubuh mereka bergantian dihinggapi panas. Saya sempat dibuat pusing, dan hilang arah. Wajar, karena sebelum ini saya tak pernah sama sekali menangani banyak orang sakit. Saya sungguh cemas. Saya takut terjadi apa-apa dengan santri saya.

Saya pikir, ya sudah, usaha saja dulu……..

Saya coba lakukan pertolongan pertama, seperti kompres, dan memberikan obat ringan( dosis rendah) penurun panas. Tapi,  sama sekali tak membantu. Kami seperti dipermainkan. Suhu tubuh mereka naik turun. Kadang panas, kadang normal kembali. Saya makin cemas. Ibarat ibu yang cemas akan anaknya.

Esoknya saya mengadukan hal ini pada pimpinan pondok, saya mengusulkan agar anak-anak dibawa ke rumah sakit. Alhamdulillah, saya mendapatkan respon dengan cepat. Saat itu juga anak-anak kami bawa ke puskesmas.

Ternyata, obat yang diberikan terlalu besar bagi santri saya. Salah seorang santri saya merengek” Zah, Fini dak bisa makan obat besar, Zah. Biasanya bunda fini di rumah menghaluskan obatnya dulu sebelum diminum.” Ya sudah, saya pun bunda bagi mereka di sini. Saya pun akan lakukan yang terbaik untuk mereka.

Terima kasih ya Allah, Pada akhirnya saya mendapatkan rasa ini, rasa menjadi seorang bunda. Saya akan selalu sayang dengan wajah-wajah mungil ini..

Teruntuk anak-anakku^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar