Sabtu, 22 Februari 2014

Si Pembaca : Dalam Ketidakcerdasannya

Pertama kali saya melihat buku ini di sebuah toko buku ternama tanah air, hati saya langsung tergerak untuk membelinya. “menarik” begitu menurut saya. saya berharap bisa mendapatkan pelajaran dari buku itu untuk ke depan. Buku itu pun saya bawa pulang. Saya baca. Namun, setelah helai demi helainya saya nikmati, kenapa saya malah merasa takut, benci dan marah. Membacanya semakin memperparah perasaan trauma yang telah lama hinggap di diri saya. “laki-laki brengsek”mengapa banyak laki-laki yang tak bersyukur memiliki istri sholehah? Mengapa banyak laki-laki yang menyia-nyiakan bahkan mengkhianati. Sungguh jahat.
Saya yakin buku itu hanya menggambarkan sebahagian kecil  tragisnya kisah muslimah. Masih banyak lagi kisah perih yang belum trerulur ke permukaan. Wallahu a’lam. Saya pun berhenti di halaman 150 dari 300  halaman buku itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar