Sabtu, 22 Februari 2014

Di bawah Rerimbun Pohon Apel



“Aku tak punya uang dan emas untuk melamarmu sayang, aku hanyalah petani biasa. Sebab itu, bolehkan aku melamarmu dengan apel ini?” Sang pria langsung berdiri lalu memetik apel yang persis ada di atas kepalanya. Ia pun langsung menyerahkan apel tersebut kepada wanitanya. Malu-malu, si wanita  pun mengambil apel tersebut seraya mengangguk dengan pelan. Segurat senyum manis merekah di bibirnya. Ia kemudian menggigit apel itu dengan lembut, lalu berkata. “Hmmm, terima kasih sayang... ini adalah apel paling eeeenak se-dunia” hehe.

Duuu, romantis yaa……^____^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar