Hal berat yang dirasakan ibu mengenai kejadian ini adalah bagaimana caranya agar semua batita-nya bisa tetap mendapatkan perhatian walaupun mereka lebih dari satu. Bagaimana caranya agar salah seorang diantara mereka tidak merasa terabaikan. Berat rasanya jika harus melihat kakak menangis kejer hanya karena menunggu ibu selesai mengurus adik atau begitu juga sebaliknya. Tapi harus bagaimana, tidak ada solusi lain. Ibu hanya bisa melihat kondisi mana yang lebih penting didahulukan. Pada satu waktu bisa jadi kakak lebih penting didahulukan dari pada adik, dan di waktu lain bisa jadi adik lebih utama dari pada si kakak. Ya begitulah. Walaupun kadangkala ibu bisa saja melakukan hal-hal luar biasa yang tiada bisa diduga. Satu tangan gendong adik, satunya lagi menyuapi kakak makan, sedang mulut asik pula mengoreksi hafalan si kakak yang paling besar. Hmm... Di dalam hati ibu cuma bisa bilang, "Andai saja tubuh ini bisa dibagi-bagi..."
Jumat, 11 Oktober 2019
Dilema Seorang Ibu
Salah satu dilema yang dialami seorang ibu adalah tatkala anak-anak batita-nya mendesak perhatian di waktu yang bersamaan. Masing-masing mereka sedang tak ingin berbagi perhatian dengan saudaranya. Dan mereka ingin ibu hanya terfokus kepada dirinya saja. Mungkin di lain waktu mereka bisa bersabar, merelakan sebagian fokus ibu terbagi. Satu untuk si kakak yang sedang bercerita, dan satunya lagi untuk si adik yang lagi asik minum asi. Tapi memang adakalanya rasa egois itu datang, sehingga anak tidak mau mengerti keadaan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar