Muda tercampak, Tua terabai
Sepi sendiri, padanya berdiam sunyi
Wajah yang dahulu gagah
Kini mengguratkan kerut-kerut lelah
Tiada menit tuk berkemas diri
Hanya berhitung, menghitung untung badan diri
Masihkah pantas ia memikul derita?
Sedang langit ialah saksi
Bagaimana hidup diperjuangkan
Langkah demi langkah
Ujian demi ujian, bahkan hinaan
Tiada surut kobaran di hati
Demi tiga kata, aku harus bertahan
Ya! Begitu pandai dikau bertahan
Untuk kehidupan yang telah dijelang
Cadas menimpa, engkau terima
Kau biarkan tubuhmu terkulai lunglai
Demi kekasih, sahabat, dan kerabat
Demi mereka yang kini tlah lupa
Padamu yang kini tlah papa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar