Sebuah pemandangan unik saat belajar tahsin sabtu pagi.
Tak sengaja, tanpa rencana. Teman-teman dengan baju berwarna hitam duduk sekelompok di barisan bangku bagian kanan kelas. Sedangkan yang memakai baju beragam warna duduk di barisan yang sama pula di bagian kiri ruang kelas. Mereka yang berdatangan, tanpa dipandu, satu demi satu melangkahkan kaki menuju barisan bangku teman lain yang pakaiannya seirama dengan mereka.
Saya tercenung. Sibuk dengan pemikiran sendiri. Hingga akhirnya berujung pada kesimpulan bahwa kecendrungan manusia mendekati manusia lain yang berada pada frekuensi yang sama dengannya. Entah itu dalam pemikiran, identitas, atau mungkin juga sama kepribadian.
Karena itu organisasi terbentuk. Karena itu sebuah harakah terbentuk. Karena itu pula sebuah manhaj terbentuk.
Siapa saja yang mengikuti metode beragama seperti para salaful ummah ; Nabi, sahabat, tabi'in dan pengikut tabi'in. Maka otomatis mereka berada dalam golongan orang-orang yang selamat. Berada di barisan yang sama dengan generasi-generasi terbaik. Sekelompok dengan mereka yang di pandang asing di zaman di mana kebenaran mulai terasing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar