When mother is happy, family is happy. When family is happy, nation is happy.
Segitu besarnya kah pengaruh seorang ibu??
Ya!
Di permulaan pernikahan, sempat saya mempertanyakan statement suami, yang katanya; jika kamu bahagia, maka aku bahagia. (Suiiit... suiiit)
Loh? Mengapa tidak sebaliknya? Mengapa kebahagiaanmu harus bergantung pada diriku? Andai aku bersedih, dan kamu ikut sedih, lantas siapa yang akan menghiburku?
Ya, kita kan sejiwa dik. Hmm...
Segitu besarnya kah pengaruh seorang ibu??
Ya!
Di permulaan pernikahan, sempat saya mempertanyakan statement suami, yang katanya; jika kamu bahagia, maka aku bahagia. (Suiiit... suiiit)
Loh? Mengapa tidak sebaliknya? Mengapa kebahagiaanmu harus bergantung pada diriku? Andai aku bersedih, dan kamu ikut sedih, lantas siapa yang akan menghiburku?
Ya, kita kan sejiwa dik. Hmm...
Saat masih berdua, bisa saja kita belum bisa memahami statement di atas. Karena hanya ada aku dan kamu saja. Aku mikirin kamu, kamu mikirin aku. Efek dari ketidakbahagiaan istri bisa saja tidak memberikan pengaruh besar dalam rumah tangga. Misal, Jika kamu sedih, kamu jadi diam. Tentu aku pun bersedih karena seulas senyum hilang di wajah manismu. Kamu bersedih, kerjaan jadi molor, dapur tak mengepul. Baiklah sayang, yuk kita makan di luar. Sederhana bukan penyelesaiannya?
Namun jika sudah ada anak. Hidup tentu makin banyak warnanya. Jika ibu tak bahagia emosi tak terkendali. efeknya bisa beruntun.
Suami jadi galau dan kacau, berangkat kerja tidak semangat. Pulang kerja, lihat anak-anak tak terurus dengan baik. Rumah berantakan, istri malas dandan. Perut lapar, namun tak ada makanan. Maka akan timbul beragam masalah yang akan merusak keharmonisan.
Namun jika sudah ada anak. Hidup tentu makin banyak warnanya. Jika ibu tak bahagia emosi tak terkendali. efeknya bisa beruntun.
Suami jadi galau dan kacau, berangkat kerja tidak semangat. Pulang kerja, lihat anak-anak tak terurus dengan baik. Rumah berantakan, istri malas dandan. Perut lapar, namun tak ada makanan. Maka akan timbul beragam masalah yang akan merusak keharmonisan.
Ibu adalah "rabbatul bait".
Ibu yang menyiapkan makanan, ibu yang mengasuh sekaligus mendidik anak. Ibu yang menjaga kerapihan rumah. Serta urusan domestik rumah tangga lainnya.
Ujung tombak baiknya kehidupan rumah tangga ada pada seorang ibu. Berat??
Bisa jadi. Kan pahalanya juga besar. Imbalannya pun surga.
Maka menjadi sangat pentinglah ibu menjaga kestabilan mood dan emosi. Dengan apa? Tentunya dengan selalu mendekatkan diri pada sang khaliq. Ketenangan, kedamaian, dan kebahagiaan tak akan bisa diraih tanpa kedekatan dengan Allah. Jika hati gundah, koreksilah ibadah. Koreksi iman. Koreksi hati. Semoga kita, para ibu senantiasa berada dalam keadaan yang baik. Sehingga terciptalah keluarga bahagia, keluarga penuh cinta.
Yuk aminkan bu....
Ibu yang menyiapkan makanan, ibu yang mengasuh sekaligus mendidik anak. Ibu yang menjaga kerapihan rumah. Serta urusan domestik rumah tangga lainnya.
Ujung tombak baiknya kehidupan rumah tangga ada pada seorang ibu. Berat??
Bisa jadi. Kan pahalanya juga besar. Imbalannya pun surga.
Maka menjadi sangat pentinglah ibu menjaga kestabilan mood dan emosi. Dengan apa? Tentunya dengan selalu mendekatkan diri pada sang khaliq. Ketenangan, kedamaian, dan kebahagiaan tak akan bisa diraih tanpa kedekatan dengan Allah. Jika hati gundah, koreksilah ibadah. Koreksi iman. Koreksi hati. Semoga kita, para ibu senantiasa berada dalam keadaan yang baik. Sehingga terciptalah keluarga bahagia, keluarga penuh cinta.
Yuk aminkan bu....
**Padang, 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar