Sabtu, 09 November 2019

Penting Buat Pembaca yang Budiman

Adakalanya enggan untuk mengutarakan kepiran dari sebuah pemikiran. Karena pembaca kadangkala terlalu bebas menafsirkan. Bukan salah mereka memang. Seperti ungkapan, "pembaca bebas mengartikan maksud penulis"
Namun harus difahami, bahwa hanya si penulislah yang memiliki makna itu (makna asli).
Beratnya, ketika sebuah tulisan yang sifatnya sebuah "kasus" dipublikasikan. Banyak muncul spekulasi miring yang mengarah tajam kepada si penulis. Ih, itu jelas banget penulisnya lagi curhat.
Parahnya, sampai nunjukin sikap yang underestimate pada si penulis. Bahkan nulis komentar ngejudge yang bikin kita mau istighfar ribuan kali.
Memang sih itu haknya pembaca. Bagi yang nulis ga ada ruginya juga. Tapi kasihan pembacanya jadi habis energi plus dapat dosa. So, jadilah pembaca yang cerdas. Mau tulisannya based on true story atau ga, itu ga penting. Yang utama itu, kamu dapat pelajaran tidak dari tulisannya. Jangan malah sibuk mikirin ini curhat apa ga. Kan "انظر ما قال ولا تنظر من قال"
Ya ga ngerti arab, tafadhol search di google ya. Sekalian dapat ilmu bahasa arab juga dari tulisan ini. Semoga ga ada lagi yang mikir kalau tulisan ini curhat ya. Kalau masih ada, yaaah! Mau dikasih tau dengan cara apa lagi ya? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar