Minggu, 23 Juli 2023

Inner Child Effect

Hello world, 
Merasakan jatuh bangun dalam proses konstruksi mental akan menjadi pengalaman unik dan menarik. Dalam dimensi waktu yang sangat panjang dan tak berbatas, ada proses tarik menarik antar banyak variabel kehidupan. Bagaimana menata hati dalam pengaruh ego. Bagaimana menyelaraskan logika dan perasaan sampai kita mampu menarik benang merah dari setiap goncangan. 
Hai, sungguh tak pantas jika hal ini dikategorikan sebagai proses yang mudah. Lagi lagi, Masing-masing kita punya latar belakang yang berbeda. 
Membayangkan bagaimana kehidupan membentuk mental dan karakter kita, menjadi "manusia" seperti apa kita hari ini.  Adalah buah masa lalu yang panjang dengan segala intrik yang ada. Jelas, ini tak mudah. 
Dan juga, bagaimana caranya kita bisa tuntas dalam memutus mata rantai kepahitan yang ada di diri kita dan tidak lagi menularkannya ke generasi berikutnya. Sementara luka masa kecil, sadar atau tidak kita sadari telah membentuk diri kita hari ini. Mungkin suatu waktu kita dibuat tercengang, karena ternyata cara kita memandang sebuah masalah dan cara kita menyelesaikan masalah  memiliki pola yang sama dengan generasi sebelum kita. Atau bahkan kata-kata yang kita gunakan untuk meluapkan emosi itu pun sama. Hingga akhirnya kita sadar bahwa ternyata karakter kita saat ini adalah warisan yang mau tidak mau, suka atau tidak suka kita terima dari generasi sebelumnya. Tentu ini bukan dalam rangka menyalahkan mereka yang terdahulu atas mental kita saat ini. Namun semata hanya untuk merunut;  kenapa dan bagaimana. Hanya berbicara penyebab, proses melewati, hingga menemukan solusi. 
Lantas apa yang perlu menjadi perhatian penting kita di hari ini? Bagaimana kita hidup dengan karakter yang kita bawa? 
Aku punya kesimpulan bahwa kita akan selalu butuh pada upgrading dan improvisasi diri. Butuh ketahanan, dan kekuatan untuk bergerak dan keluar dari keterpurukan mental. 
Kalau jatuh, bangkit lagi. Jatuh lagi bangkit lagi. Terkadang kita harus putar balik menuju titik nol di mana dulu kita memulai.
Dan jika berbicara diri pribadi manusia, tidak bisa lepas dari lingkungan sekitarnya. Support systemnya. Ya, kita butuh motivasi in dan eks. Namun motivasi dari dalam diri itu lebih bertahan lama dibandingkan dari luar. Tidak ada yang bisa menjamin alam ini tidak berubah bukan. Namun, apa yang ada di dalam diri kita bisa kita tata dan atur semau kita. 
Baiklah, sudah terlalu larut, mari tidur. 
Salam sehat dari aku, untukmu, untuk kita. 

2 komentar:

  1. semangat nulis lagi cil👍

    BalasHapus
  2. Hihi, masih nulis terus tak. Tapi seringnya di note HP, belum kepublish.

    BalasHapus