Menjadi guru bahasa Arab membuatku punya wadah yang sangat lebar untuk menebarkan kecintaan anak-anak terhadap bahasa Arab. Cinta bahasa Arab bukan hanya menyukai bahasanya, tapi juga nilai-nilai keislaman yang kental yang tertuang dalam al Quran dan nash-nash keagamaan.
Butuh usaha yang besar untuk menumbuhkan cinta tersebut meskipun sejatinya anak-anak ini sudah memiliki bibitnya sebagai umat islam yaitu telah mengenal kitab suci Al quran.
Di tengah populernya budaya barat, Korea(kpop) dan Jepang (anime). Anak-anak digempur dan disusupi habis-habisan dalam pola pikir yang kemudian bisa mengubah kecendrungan dan minat mereka dalam banyak hal.
Sehingga tolak ukur kepopuleran adalah dengan meninggalkan segala identitas keagamaan. Ini sudah bisa jadi bukti bahwa budaya islam benar-benar telah dimarjinalisasi dan terpinggirkan.
Sedangkan bahasa Arab dan islam tidak bisa dipisahkan. Allah yang membuatnya menjadi satu kesatuan, sebagaimana yang sudah difirmankan-Nya dalam kitab suci, bahwa Al quran diturunkan dalam bahasa Arab. Tapi, untuk saat ini masih sulit menggeser pikiran mereka dari bahasa-bahasa dan hal-hal yang tengah populer itu.
Beberapa kali ketika sedang mengajar bahasa Arab, aku menemukan anak yang sedang asik menggambar anime, atau seru serunya ngobrolin tokoh kpop yang disukainya. Subhanallah.
Atau dikesempatan lain, ketika anak-anak diminta mengucapkan kosakata bahasa Arab, mereka malah mengucapkannya dalam bahasa Inggris. Betapa bahasa Arab ini sulit bagi mereka.
Bahkan, ketika melihat bacaan yang bertuliskan aksara Arab pun mereka pusing duluan saking tidak ma'rufnya bahasa nabi ini.
Meskipun di sekolah sudah dilatih bahasanya sedemikian rupa, melalui metode pengulangan yang selalu rutin. Entah mengapa hanya sedikit dari bahasa tersebut yang betul-betul dimilikinya.
Jelas ada kaitannya juga dengan jam pelajaran yang sangat singkat. Dan juga tidak terasedianya lingkungan untuk praktek berbahasa Arab. Sedangkan untuk bahasa lain seperti bahasa inggris, kita banyak menemukan medianya di mana-mana. Sebut saja : omeTv yang lagi pupuler.
Namun dalam hal ini, aku bersyukur di tengah penderitaan hati melihat saudara muslimku di Palestina. Tersebab peristiwa besar ini Bahasa Arab jadi bergaung di mana-mana, kalimat-kalimat tauhid dilantunkan dengan penuh keyakinan di hati. Hasbunallah wa ni'mal wakil.
Semoga setelah ini bahasa Arab naik panggung dunia. Dan seluruh umat islam cinta dengan bahasa yang dimuliakan ini. Wallahu a'lam