Ini tentang perempuan gagahku
Yang dulu aku bersemayam di rahimnya
Perempuan dengan cinta yang terus mengalir bak sungai
mengalir dengan caranya
Walau tak seorang pun mengerti
Kecuali kita
Betapa kuingat dalam kisahmu
tersimpan empedu yang pahit mengendap jadi benalu
Tsunami kehidupan yang selalu datang berulang
Menghantam impian menguji kesabaran
Namun itu menghantarmu menjadi perempuan istimewa
bila diurai
tiada henti kita berbenah
menjemput kesadaran bahwa di kehidupan
Tak boleh kita lengah
Jangan membuat celah untuk jiwa yang serakah
jiwa yang pongah, lisan yang dipenuhi ghibah, asung dan fitnah
Kita adalah kita
Aku, juga tentang perempuan gagahku
Kebenaran kisah ada di lubuk hati kita
Tak ada yang bisa mengerti
Tak ada yang benar-benar tau
Kecuali kita
Perempuanku yang gagah, yang selalu tampak gagah
Dalam juang yang tak pernah mengenal lelah
Di kesendirian, dengan sayap yang patah
kini engkau tak muda lagi
pun nestapa masih enggan pergi
bersama kita berbagi menghadapi
karena Tuhan takkan biarkan kita sendiri
*Padang, 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar